Konsep Kekuasaan Dalam Organisasi
Adalah sangat sulit untuk menentukan konsep tentang kekuasaan
atau “kuasa” dalam organisasi.
“David C. Mc. Cleland” dalam
bukunya Two Faces of Power menyangkut
hal ini dengan menyebutkannya terdapat dua muka dari kekuasaan yaitu : A
Negative Face ( sisi negatif ) dan A Positif Face ( sisi positif )
Sisi Negatif : mengandung pengertian bahwa dalam mempunyai kekuasaan terdapat orang lain dengan prinsip If Win You Lose dengan angapan bahwa orang lain berada pada posisi yang lebih lemah.
Sisi Positif : merupakan tanda yang memberikan perhatian kepada pencapaian tujuan kelompok dan membantu menemukan dan merumuskan sebagai tujuan. Pengaruh dimaksudkan On Behalf of Reather Than Over Other yaitu penggunaan pengaruh “atas nama” dan bukan pengaruh “atas nama” dan bukan “diatas” orang lain
Sisi Positif : merupakan tanda yang memberikan perhatian kepada pencapaian tujuan kelompok dan membantu menemukan dan merumuskan sebagai tujuan. Pengaruh dimaksudkan On Behalf of Reather Than Over Other yaitu penggunaan pengaruh “atas nama” dan bukan pengaruh “atas nama” dan bukan “diatas” orang lain
Norman H. Martin dan Johr H. Sims dalam bukunya "Power
Tactics” menekankan kepada subjek bagaimana suatu kekuasaan itu dapat dipergunakan
secara nyata oleh manajer.
Seorang manajer akan sukses menggunakan kekuasaannya
bila menggunakan taktik kekuasaan sebagai berikut :
l. Memberikan nesihat /
bermunsyawarah ( Taking Counsel )
Yaitu
membrikan advise kepada bawahannya bila membuat keputusan yang kurang baik dan bukan
menyalahkan.
2. Bersekutu ( Alliances
)
Manajer dao bawahannya harus berada pada front yang sama
dan bukan berbeda.
3. Mampu Menggerakan ( Maneuverability
)
Seorang
manajer harus siap untuk menyesuaikan secara lembut ( smoothly ) terhadap perubahan-perubahan utama dalam kebijaksanaan
maupun perencanaan - perencanaan organisasi.
4. Mampu Berkomunikasi ( Communication
)
Memberikan
informasi dan berkomunikasi yang terlalu banyak kepada bawahan bukanlah suatu
kebiasaan yang baik Informasi yang disampaikan adalah informasi yang seharusnya
disampaikan.
5. Kompromi ( Compomising
)
Manajer harus dapat kompromi sedemikian rupa, misalnya dalam
panekanan.
6. Solusi Negatif ( Negative
Solution )
Seringkali
seorang manajer mengajukan usulan ( proposal ) yang kurang disetujui oleh
bawahanya. Akan tetapi tidak perlu untuk menunjukan “ketidaksenangan”, kadangkala
hal tersebut dikarenakan waktu yang tidak tepat ( negative time ).