Tips Menyembuhkan Sembelit

Sembelit atau Susah buang air besar (BAB) lebih dikenal dengan nama konstipasi merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri atau hanya karena kurang serat, Tetapi tahukah anda bahwa sembelit dapat merupakan tanda adanya “ Hal yang tidak beres “ pada saluran cerna anda dan dapat mengancam nyawa bila tidak diobati dengan baik?

Sembelit atau konstipasi dapat diartikan sebagai gangguan pada pergerakan saluran cerna bawah sehingga menimbulkan kesulitan dalam buang air besar atau frekuensi buang air besar yang berkurang. Frekuensi buang air besar pada tiap individu sangat bervariasi dan individual sehingga sembelit hanya dapat dinilai oleh si penderita berdasarkan frekuensi buang air besar biasanya. Gejala Sembelit ini timbul pada ± 1-2 % dari populasi umumnya.

Disinyalir sembelit memiliki andil besar dalam memunculkan beberapa penyakit pada tubuh, Seperti demam, Flu, Kelebihan berat badan, Selulit, Kadar kolesterol darah berlebihan, Lesu kronis, Penyakit / gangguan pada kulit, Sindrom pramenstruasi, Kehilangan gairah seks, Penuaan dini, Tumor, Penyakit-penyakit degeneratif, dan sebagainya. Hal ini dapat terjadi karena adanya timbunan ampas tubuh anda.
 
Cara untuk mengatasi sembelit ini adalah dengan detoksifikasi (detoks). Apa itu detoks? Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Puasa merupakan salah satu metode efektjf detoksifikasi. Pembersihan dan detoks akan meningkatkan proses alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita. Organ vital yang menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif ini adalah usus besar ( pengeluaran ) dan liver ( detoksifikasi ).

Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi keracunan dalam saluran usus ( intestinal toxemia ). Mengapa? Karena setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah mendapatkannya dari usus. Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin yang berada dalam usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan degeneratif.

Tags: , , , ,

Terimakasih Telah berkunjung

Untuk mengetahui info menarik dari sponsor silahkan klik gambar sponsor yang telah disediakan.