Sifat Perilaku Antar Kelompok ( Nature of Intergroup Behovior )

l.  The Relevan Set ( Kelompok yang saling berkaitan )
        Kelompok-kelompok yang saling berkaitan ini sering disebut dengan “the organizational set” yang terdiri dari semua komponen yang terdapat dalam suatu organisasi yaitu manajer, para karyawan, group termasuk individu yang terikat didalammnya berikut prilakunya. Organizational set saling berinteraksi dalam kegiatan mencapai tujuan perusahaan.
 
2. Some Uniquenesses( Keunikrn mesing - mesing kelompok)
        Banyak orang berpendapat bahwa tujuan suatu kelompok atau bagian dalam suatu organisasi dapat berhasil karena adanya manajemen yang efektif, dalam arti bagaimana mengarahkan prilaku kelompok yang ada didalamnya untuk mencapai tujuan yang sama. Akan tetapi usaha koordinasi dalam kelompok yang berbeda – beda sangat sulit untuk dilaksanakan. Masing – masing kelompok dalam organisasi mempunyai interes individu, misalnya kelorrpok yang berbeda pada grup satu dan dua saling berhubungan akan tetapi berada dalam bagian yang berbeda. Masing-masing group / kelompok mempunyai budaya yang unik dalam rnencapai tujuan perusahaan.

Jadi, tujuan dari para manajer tidak hanya mengarahkan anggota organisasi tapi mengarahkan prilaku anggota / kelompok untuk bersama-sama dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Hambatan-Hembatan Usaha Koordinasi yang Efektif
Paul R. Lawrence dan Jay W.W. Lorch yang dikutip James A.F. Stoner dalam bukunya " Management " mengemukakan bahwa terdapat empat tipe perbedaan dalam sikap dan prilaku bekerja dari individu dan departemen dalam suatu organisasi yang akan menghambat tugas pengkoordinasian yang efektif yaitu :
1. Perbedean dalam orientasi tujuan ( Differences in orientation toward
    particular goals )
        Anggota-anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana caranya untuk mancapai kepentingan organisasi dengan cara yang lebih baik. Misalnya, bagian penjualan menganggap keanekaragaman produk lebih penting dari peningkatan kualitas, bagian keuangan menganggap bahwa pengendalian biaya merupakan hal yang lebih penting serta berbagai anggapan lain yang memicu suatu konflik

2. Perbedaan dalam orientesi waktu ( Differences in time orientation )
        Pandangan orientasi waktu ini juga akan mempersulit usaha koordinasi, misalnya bagian pemasaran menghendaki agar segera dilakukan produksi, bagian produksi masih memerlukan waktu untuk set-up mesin dan bagian penjualan masih meminta waktu yang relative lama untuk finalisasi pengembangan produk

 3. Perbedaan orientasi antar pribadi / kelompok ( Differences in
    interpersonal orientation )
        Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pambuatan keputusan yang " segera " agar prosesnya lancar. Sedangkan kelompok pada bagian litbang ( R & D ) mengatakan " biarkanlah kami yang melakukan itu " dan bertindak lebih santai dan personal yang terlibat didalamnya masih berdiskusi dan saling mengemukakan pendapatnya.

4. Perbedaan dalam formalitas bagian organisasi (Differences in formality of structure)
        Setiap bagian-bagian dalam organisasi mungkin mempunyai metode – metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program tujuan dan imbalan jasa bagi karyawannya. Pada departermen produksi kuantitas dan lualitas diawasi secara ketat dan bidang pekerjaannya lebih berat. Sedangkan pada departemen personalia standar pelaksanaannya lebih longgar dan sifat pekerjaannya lebih ringan.

Hambatan - hambatan merupakan suatu symptom ( gejala ) yang berpotensi menimbulkan inkoordinasi ( ketidakpaduan ) dan dapat menimbulkan konflik
Tags: , ,

Terimakasih Telah berkunjung

Untuk mengetahui info menarik dari sponsor silahkan klik gambar sponsor yang telah disediakan.