Tipe Dan Gaya Kepemimpinan

Catatan Rio Rizky

Tipe Dan Gaya Kepemimpinan:
1. Otoriter / Authoritarian
2. Militeristik
3. Paternalistis
4. Kharismatis
5. Demokratis

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
     ●●Adapun ciri – ciri dari kepemimpinan Otoriter atau diktator sebagai berikut :
1.      Mendasarkan diri pada kekuasaan dan kepaksaan mutlak yang harus dipatuhi
2.      Pemimpin selalu berperan pemain tunggal
3.      Berambisi untuk merajai situasi
4.      Setiap perintah / kebijakan selalu ditetapkan sendiri
5.      Bahan tidak pernah diberi informasi tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan
6.      Semua pujian terhadap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi
7.      Adanya sikap diktator
8.      Selalu ingin berkuasa secara absolute atau mutlak
9.      Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno dan kaku
10.  Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahannya jika mereka patuh.

      ●●Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

 2. Gaya Kepemimpinan Militeristik
     ●●Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut:
− Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan;
− Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya;
− Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
− Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
− Sukar menerima kritikan dari bawahannya;
− Menggemari upacara - upacara untuk berbagai keadaan.

 3. Gaya Kepemimpinan Patemalistik
     ●●Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut:
− Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;
− Bersikap terlalu melindungi (overly protective);
− Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan;
− Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif;
− Jarang memberikan kesempatian kepada bawahannya untuk mengembangkan daya
   kreasi dan fantasinya; dan sering bersikap maha tahu.
 
4. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
     ●●Dimana tipe kepemimpinan ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpina karismatik dianggap memiliki kekuatan gaib ( supranatural ) sebagai karunia Yang Maha Esa. Kepemimpinan yang karismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan keyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan karismatik  memancarkan pengaruh daya tarik yang sangat besar.
    ●●Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab - sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
     ●●Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural power). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.

 5. Gaya Kepemimpinan Demokratis
     ●●Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
     ●●Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlas memberikan kebebasan yang seluas - luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya; dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Tags: ,

Terimakasih Telah berkunjung

Untuk mengetahui info menarik dari sponsor silahkan klik gambar sponsor yang telah disediakan.